Wilujeng Sumping di blog Agung Maulana, mangga bade download bade comment atanapi surfing bebas.

Minggu, 18 November 2012

Pelatihan Be The Great Teacher

My Teacher adalah sebuah organisasi yang bergerak dalam bidang sosial kemasyarakatan yang peduli terhadap perkembangan dunia pendidikan. Dalam rangka meningkatkan kualitas kompetensi inti tenaga pendidik di Indonesia, khususnya kota Bandung maka kami bekerja sama dengan Dompet Dhuafa Jawa Barat akan menyelenggarakan pelatihan Be The Great Teacher.

Sabtu, 10 November 2012

Ingin Seperti Beliau


Teringat masa-masa SMP (Sekolah Menengah Pertama) ketika masa peralihan dari kanak-kanak menjadi remaja. Masa Ketika seseorang mudah terpengaruh oleh lingkungan luar, dan masa ketika mengenal cinta. Saya pernah bersekolah di sebuah SMP Negeri favorit di wilayah Kabupaten Bandung, yang untuk bisa masuk ke sekolah tersebut harus mempunyai nilai yang tinggi. Alhamdulillah saya keterima di sekolah tersebut dan menuntu ilmu disana, bertemu teman-taman yang menyenangkan dan mempunyai guru yang sungguh luar biasa. Guru yang merupakan sosok pahlawan tanpa jasa, mendidik siswanya dengan ikhlas dan penuh kasih sayang.

Ketika saya masih duduk di SD (sekolah Dasar), saya tidak terlalu suka dengan pelajaran matematika dan ternyata hampir semua teman di SD saya merasakan hal yang sama. Tapi saya terus mencoba untuk belajar matematika, tentunya dengan bantuan guru kelas. Beliau terus membimbing saya dan teman-teman untuk belajar matematika, supaya nanti ketika ujian kelulusan bisa lulus dan keterima di sekolah favorit. Beliau terus mengajar kami dengan penuh kesabaran, ada satu hal yang terus saya ingat sampai sekarang yaitu ketika belajar satuan panjang. Saya merasa kesulitan untuk menghafal tangga satuan panjang (km-hm-dam-m-dm-cm-mm), sebetulnya sederhana tapi pada waktu itu susah dihafal. Beliau (Ibu Nining) mengajarkan satuan panjang tersebut diubah menjadi (Kami – Harus – Dapat – Mencari – Dimana – Cincin – Mama). Sejak saat itu dan sampai sekarang saya masih terus ingat apa yang telah diajarkan Ibu Nining.

Beranjak ke bangku SMP saya mulai suka dengan pelajaran matematika, ini merupakan salah satu jasa guru SD saya (Ibu Nining). Saya belajar matematika lumayan bagus ketika di SMP, tapi tidak sampai memperoleh nilai yang sempurna. Guru matematika saya di SMP ternyata mengetahui keadaan saya yang seperti itu. Beliau terus menggali potensi saya, memberikan motivasi dan terus mengajarkan dengan penuh kesabaran. Sampai suatu saat saya pernah mendapat nilai sempurna ketika ulangan matematika. Kejadian ini terus berulang, dan ternyata tidak hanya sekali saya mendapat nilai sempurna dalam pelajaran matematika. Memang keberhasilan seorang siswa tidak dapat diukur dari nilai kognitifnya saja, ada segi afektif dan psikomotor yang harus diperhatikan.

Sebut saja Pak Thomas guru matematika idola saya ketika SMP, yang begitu perhatian dan penuh kesabaran dalam menjalankan tugasnya. Beliau membimbing siswanya sampai benar-benar mengerti pelajaran matematika. Pernah suatu saat Pak Thomas mengadakan ulangan di kelas dan ketika selesai ulangan beliau memeriksa hasil pekerjaan saya kemudian berkata, “sudah kamu jadi asisten saya aja”. Sebuah perkataan yang sederhana tetapi bermakna dalam, dan akan saya ingat sampai kapanpun. Semenjak kata-kata tersebut terucap dari Pak Thomas saya menjadi semakin rajin belajar dan semakin menyukai pelajaran matematika sampai sekarang. Dan Sejak saaat itu saya tidak akan melupakan jasa Pak Thomas, bagi saya Pak Thomas adalah pahlawanku di dunia pendidikan.

Bu Nining dan Pak Thomas hanyalah beberapa contoh guru hebat dan luar biasa yang ada di Indonesia ini. Masih banyak guru hebat di Indonesia yang menjalankan segala tugas dan kewajibannya dengan penuh keikhlasan dan tanggungjawab. Memang benar adanya bahwa guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa, karena memang mereka ikhlas mendidik siswanya. Guru harus menjadi role model untuk siswanya, karena guru harus digugu dan ditiru.

Hari ini saya adalah seorang guru matematika di tingkat SMP, inspirasi saya adalah Bu Nining dan Pak Thomas. Saya ingin seperti beliau yang penuh kesabaran dalam melaksanakan tugasnya, sehingga suatu saat saya bisa menjadi guru idola bagi siswa saya. Saya terus belajar untuk meperbaiki diri, belajar dari rekan-rekan senior, belajar dengan mengikuti pelatihan dan belajar dari sumber apa saja. Saya ingin menjadi guru yang kreatif dan inovatif, maksudnya supaya siswa selalu senang belajar dan tidak bosan. Dan yang lebih penting lagi saya ingin menjadi sosok guru yang menginspirasi semua siswanya. Bagi saya guruku adalah pahlawanku, dan saya ingin menjadi seperti Bu Nining dan Pak Thomas yang selalu memberikan inspirasi. Insya Allah saya akan terus mendoakan Bapak Ibu guru yang pernah mengajari saya, semoga jerih payah Bapak Ibu guru semua merupakan pahala yang terus mengalir dari ilmu yang bermanfaat. Aamiin.

Sabtu, 28 April 2012

e-Learning Solusi Alternatif Pengisi Liburan Ujian Nasional (UN)


 Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa dalam rangka pengendalian mutu pendidikan secara nasional dilakukan evaluasi sebagai bentuk akuntabilitas penyelenggara pendidikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Dalam hal ini sekolah harus mengadakan Evaluasi hasil belajar siswanya, baik dalam skala sekolah ataupun skala Nasional.
Dalam Skala Nasional disebutlah Ujian Nasional (UN) yang pelaksanaannya serempak di berbagai daerah di Indonesia. Ujian Nasional (UN) adalah sistem evaluasi standar pendidikan dasar dan menengah secara nasional dan persamaan mutu tingkat pendidikan antar daerah yang dilakukan oleh Pusat Penilaian Pendidikan. Pihak sekolah mempersiapkan siswanya untuk menghadapi UN dengan diadakannya Pemantapan dan try out untuk mengukur kemampuan siswa (id.wikipedia.org).
Dalam sosialisasi penyeenggaraan Ujian Nasional (UN)oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia telah ditetapkan jadwal UN untuk setiap satuan Pendidikan. Untuk tingkat satuan pendidikan SMA  dan MA tanggal  16 – 19 April 2012. Untuk tingkat satuan pendidikan SMK dan SMALB tanggal 16 – 18 April 2012. Untuk tingkat satuan pendidikan SMP, MTs dan SMPLB tanggal 23 – 26 April 2012. Dan untuk tingkat satuan pendidikan SD, MI, SDLB tanggal 7 – 9 Mei 2012.
Ujian Nasional (UN) diperuntukkan untuk kelas 6 SD sederajat, 9 SMP sederajat, 12 SMA sederajat. Bagaiman kelas lainnya di bawah kelas yang melaksanakan Ujian Naional (UN)? Mau tidak mau pihak sekolah harus meliburkan semua siswa yang tidak melaksanakan UN.  Tidak main-main liburnya sampai 4 hari, padahal sebelumnya siswa tersebut juga telah diliburkan karena ada kegiatan Ujian Sekolah (US). Pihak sekolah dalam hal ini guru harus memikirkan bagaimana siswa selama liburan masih tetap belajar?
Guru dituntut untuk kreatif bagaimana membelajarkan siswanya selama liburan berlangsung?  Hal ini dimaksudkan agar siswa tidak berlarut dalam liburannya sehingga melupakan pelajaran sama sekali.  Atau menghindari siswa mengisi liburannya dengan kegiatan negatif yang tidak ada gunanya dan cenderung merugikan. Orientasi siswa zaman sekarang untuk mengisi waktu senggang atau waktu liburan diisi dengan permainan elektronik atau online seharian di internet.
Dengan orientasi siswa yang cenderung menghabiskan waktunya online di internet, guru harus bisa memanfaatkan keadaan siswa yang seperti ini. Tidak ada salahnya guru mengupload bahan ajarnya ke internet, sehingga siswa bisa belajar melalui internet. Pembelajaran melauli internet ini sering disebut dengan istilah e-learning. Dengan adanya bahan ajar di internet diharapkan perhatian siswa tidak hanya tertuju pada permainan online dan social media saja tapi internet bisa dimanfaatkan untuk belajar.
e-learning adalah salah satu solusi alternatif untuk mengisi liburan siswa agar tetap beajar.e-learning lebih luas adalah pembelajaran yang menggunakan alat-alat elektronik. Makna sempit e-learning adalah belajar dengan menggunakan media internet. Biasanya untuk membangun e-learning di internet guru membutuhkan konsultan dan harus membayar mahal. Selain itu setiap bulannya jika guru mempunyai website sendiri harus bayar biaya bulanan. Belum lagi guru dipusingkan bagaimana mengisi content pembelajaran pada website tersebut.
Sebetulnya untuk membuat e-learning sederhana guru tidak harus menyewa jasa konsultan, dan guru tidak harus membayar biaya bulanan untuk website. Di internet banyak aplikasi yang bisa dimanfaatkan oleh guru untuk dijadikan e-learning secara gratis. Mulai dari blog yang menyerupai website, sampai facebook yang biasa digunakan siswa sehari-hari. Untuk blog mungkin guru masih bingung cara penggunaannya, tapi facebook sudah sangat memasyarakat di kalangan guru dan siswa bahkan orang tua siswa.
Menurut data dari socialbakers.com pengguna facebook di Indonesia mencapai 43,06 juta . Indonesia adalah pengguna facebook terbesar ketiga setelah Amerika Serikat dan India. Paling banyak pengguna facebook di Indonesia adalah usia 23 tahun ke bawah atau usia pelajar.  Hal ini bisa menjadi keuntungan besar jika guru bisa memanfaatkan facebook sebagai media untuk belajar. Usia anak SD sampai SMA di Kota Bandung hampir semua memiliki facebook.
Untuk membuat e-learning di internet tidak harus membayar mahal menyewa konsultan untuk membeli jasanya. Dan untuk membuat content e-learning di internet guru tidak dipusingkan dengan bahasa pemograman yang luar biasa pusing. Guru bisa memanfaatkan facebook untuk membuat e-learning sebagai media untuk belajar siswa. Facebook adalah aplikasi gratis yang bisa dimanfaatkan guru untuk membuat pembelajaran secara digital.
Sekarang ini hanya diperlukan kemauan untuk belajar bagaimana membuat pembelajaran di internet. Sudah banyak aplikasi di internet yang bisa dimanfaatkan seorang guru untuk membuat e-learning secara gratis. Tidak ada alasan lagi seorang guru tidak mengenal internet, tidak di temukan lagi seorang guru yang gagap teknologi. Jika ada kemauan disitu ada jalan, siapa yang bersungguh-sungguh maka dialah yang berhasil.
Ayo guru Indonesia cerdaskanlah kehidupan Bangsa. Jadilah guru kreatif yang tidak hanya mengajar dengan kapur dan papan tulis hitam. Banyak media yang bisa dimanfaatkan guru untuk mengadakan pembelajaran, salah satunya e-learning. Mudah-mudahan dengan adanya kemauan dari guru untuk membuat e-learning, pembelajaran menjadi lebih bervariasi. Dan sekali lagi e-learning adalah salah satu solusi alternatif pengisi liburan ujian Nasional (UN).

Jumat, 20 April 2012

Segi Empat (Trapesium)

Langkah pengerjaan tugas:
1. Buka blog
2. mainkan videonya atau bisa di download
3. isi absensi online
4. pelajari
5. komentar jika masih ada kesulitan

Sekarang sudah bisa dimainkan disini atau

download materi

Jumat, 23 Maret 2012

Membuat Tabel Segi Empat


Tugas Liburan (Matematika)
untuk siswa kelas 7A, 7D, 7E SMP Assalaam

Membuat tabel segi empat

Alat dan bahan
1. kertas spotlight dengan warna bebas ukuran A2 (42 cm x 59 cm)
2. spidol warna dn atau pensil warna
3. pensil
4. penggaris
5. alat pendukung lainnya

Langkah pengerjaan
1. Tuliskan judul, nama dan kelas
2. buat tabel yang terdiri dari 6 kolom dan 7 baris
setiap kolom terdiri atas
a. persegi panjang
b. persegi
c. jajar genjang
d. belah ketupat
e. layang-layang
f. trapesium
setiap baris terdiri atas
a. nama segi empat
b. gambar
c. contoh benda
d. pengertian
e. sifat-sifat
f. rumus keliling
g. rumus luas daerah
untuk lebih jelasnya lihat contoh tabel digambar
3. baris nama segi empat diisi dengan : persegi panjang, persegi dan sebagainya
4. baris gambar diisi dengan gambar segi empat tersebut
5. baris contoh benda diisi dengan 3 contoh benda berbentuk segi empat tersebut
6. baris pengertian diisi dengan definisi segi empat tersebut
7. baris Sifat-sifat disi dengan sifat-sifat segi empat tersebut
8. rumus keliling diisi dengan rumus keliling segi empat dilengkapi dengan keterangan
9. baris rumus luas daerah diisi dengan rumus luas daerah segi empat dilengkapi dengan keterangan
10. Boleh dihias sebagus mungkin
11. Semua bahan materi ada di buku paket kemudian kembangkan dengan mencari bahan di internet atau sumber lainnya
12. Tugas di kumpulkan hari senin 2 April 2012

Sabtu, 04 Februari 2012

Permendikbud No.60 Tahun 2011

Kesiapan sekolah menghadapi Permendikbud No.60 Tahun 2011 tentang Larangan Pungutan Biaya Pendidikan

Oleh : Agung Maulana

Sekolah adalah sebuah lembaga yang dirancang untuk proses pendidikan dan pembelajaran siswa dengan guru sebagai fasilitator. Pepatah Cina mengatakan “Guru hanya membuka pintu, siswa harus masuk sendiri”. Artinya guru hanya membantu siswa untuk belajar, sedangkan siswa itu sendiri yang menentukan keberhasilannya. Untuk melakukan proses pendidikan dan pembelajaran di sekolah tentu saja memerlukan biaya dalam jumlah besar. Biasanya sebelum ada Permendikbud No.60 Tahun 2011 tentang Larangan Pungutan Biaya Pendidikan, sekolah memgadakan pungutan dari orang tua siswa sebagai biaya pendidikan.

Pungutan adalah penerimaan biaya pendidikan pada sekolah yang berasal dari peserta didik atau orang tua/wali secara langsung maupun tidak langsung. Dengan adanya Permendikbud No.60 Tahun 2011 tentang Larangan Pungutan Biaya Pendidikan, sekolah harus ambil ancang-ancang untuk bisa mandiri. Sekolah tidak diperkenankan lagi mengadakan pungutan dalam bentuk apapun, hal ini harus disikapi pihak sekolah dengan pemikiran yang cerdas. Permasalahannya bagaimana sekolah harus tetap berjalan meskipun tidak boleh mengadakan pungutan?

Kepala sekolah sebagai pimpinan tertinggi di sekolah harus bisa menjadi seorang manager berkualitas yang bisa mengatur jalannya segala kegiatan sekolah. Apapun yang terjadi kegiatan sekolah harus tetap berjalan, meskipun ada Permendikbud No.60 Tahun 2011 tentang Larangan Pungutan Biaya Pendidikan. Kepala sekolah harus mempunyai jurus-jurus jitu untuk menyiasati bagaimana sekolah siap menghadapi Permendikbud No.60 Tahun 2011.

Pada dasarnya setiap sekolah mempunyai strategi khusus supaya kegiatan dan program sekolah tetap berjalan semestinya. Dengan diberlakukannya Permendikbud No.60 Tahun 2011 tentang Larangan Pungutan Biaya Pendidikan, jangan sampai kualitas suatu sekolah menjadi terjun bebas. Sekolah harus tetap Profesional menjalankan program kegiatan berkualitas dengan tujuan mencerdaskan anak bangsa. Penulis mengidentifikasikan 3 strategi besar yang di dalamnya terdapat penjabaran dari strategi tersebut untuk menyiasati Permendikbud No.60 Tahun 2011 tentang Larangan Pungutan Biaya Pendidikan. Sehingga dengan srategi ini sekolah menjadi siap dan tidak terpengaruh dengan peraturan baru.

Tiga strategi besar itu antara lain:

1. Penyusunan Rencana anggaran tahunan

a. Perbaikan penyusunan RAPBS

b. Pengoptimalan penggunaan dan BOS

2. Pengadaan usaha yang di atur sekolah

a. Tabungan siswa

b. Kantin kejujuran

c. Wartel sekolah

d. Pengadaan lahan pedagang

3. Kerjasama dengan pihak luar

a. Kerjasama dengan perusahaan yang peduli pendidikan

b. Kerjasama dengan bimbingan belajar

Setiap sekolah tentu saja menyusun dan mempertimbangkan RAPBS setiap tahunnya. Untuk menghadapi Permendikbud No.60 Tahun 2011 tentang Larangan Pungutan Biaya Pendidikan, pihak sekolah dalam hal ini kepala sekolah beserta jajarannya harus berhati-hati dalam menyusun RAPBS. Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah (RAPBS) merupakan tiang managemen sekolah. Maksudnya adalah RAPBS menjadi unsur penting pendanaan yang dibutuhkan dan disediakan dalam segala kegiatan sekolah. Untuk itulah, maka sekolah menyusun RAPBS sebagai acuan aspek pendanaan dengan kegiatan. Sebenarnya dengan RAPBS sekolah bisa mengukur diri dan menyeimbangkan antara dana yang tersedia dengan program kegiatan.

Untuk penyusunan RAPBS yang baik dan cermat perlu koordinasi beberapa pihak supaya tidak salah arah dan muncul kesalahpahaman. Libatkan semua unsur sekolah yaitu stakeholder pendidikan. 3 unsur stakeholder pendidikan yang sangat berperan dalam penyusuna RAPBS yaitu, kepala sekolah, guru dan komite sekolah. Dengan koordinasi yang baik antara tiga komponen ini, maka diharapkan segala kegiatan sekolah bisa terangum dalam RAPBS dengan cermat. Keterlibatan komite sekolah adalah sebagai perwakilan dari masyarakat dan orang tua siswa. Sehingga masyarakat merasa dihargai dengan cara dilibatkan dalam penyusunan RAPBS.

Satu hal penting yang tidak boleh diabaikan oleh pihak sekolah, yaitu masalah keterbukaan mengenai RAPBS kepada masyarakat. Karena sekolah sebagai institusi yang berada di tengah-tengah masyarakat dan harus mendapat dukungan masyarakat, maka harus ada keterbukaan. Keterbukaan ini menjadi elemnen penting supaya rasa saling percaya antara sekolah dan masyarakat tetap terjalin. Segala bentuk kegiatan dan penggunaan dana harus disampaikan kepada masyarakat dalam hal ini orang tua siswa. Dua keuntungan yang diperoleh sekolah ketika terbuka kepada masyarakat. Pertama sekolaha mendapat kepercayaan dari masyarakat; kedua bisa jadi sekoah mendapat dana hibah dari masyarakat.

Strategi lainnya adalah mengoptimalkan penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Sekolah memerlukan biaya pendidikan yaitu sumber daya keuangan yang disediakan dan/atau diperlukan untuk menyelenggarakan dan mengelola pendidikan. Biaya pendidikan pada sekolah menjadi tanggung jawab Pemerintah sampai terpenuhinya Stadar Nasional Pendidikan (SNP). SNP adalah kriteria minimal tentang sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia. Biaya pendikan pada sekolah yang diselenggarakan Pemerintah dan Pemerintah Daerah bersumber dari:

1. Anggaran pendapatan dan belanja negara

2. Anggaran pendapatan dan belanja daerah

Pemenuhan biaya pendidikan tersebut dilakukan melalui Bantuan Operasional Sekolah (BOS)

Pemerintah memberikan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) tentu saja dengan pemikiran matang, sehingga segala kebutuhan sekolah terpenuhi dengan BOS. Tapi masalah muncul ketika BOS dan pendanaan program sekolah tidak selaras. Pihak sekoah menjadi kebingungan ketika dan BOS sudah tidak mencukupi untuk mendanai program sekolah. Sementara itu pihak sekolah sudah tidak diperbolehkan lagi untuk mengadakan pungutan dalam bentuk apapun. Oleh karena itu sekolah harus bisa mengatur dan mengoptimalkan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dengan program sekolah.

Cara yang tepat untuk mengoptimalkan BOS adalah sesuaikan dana yang diperoleh dengan program sekolah. Hal ini berhubungan lagi dengan penyusunan Rencana Anggran Pendapatan Belanja Sekolah (RAPBS) yang cermat. Sekolah harus bisa mengatur dan mengoptimalkan dan BOS, jangan sampai besar pasak daripada tiang.

RAPBS dan BOS sangat berkaitan erat sebagai dasar untuk menyelenggarakan program sekolah. Penyusunan RAPBS disesuaikan dengan dana BOS yang di dapat oleh sekoah. Hal ini dimaksudkan agar semua program sekolah yag akan dilaksanakan bisa dipenuhi oleh dana BOS. Sehingga di tengah perjalanan sekolah tidak dipusingkan lagi dengan masalah kekurangan dana untuk penyeenggaraan program kegiatan.

Sekolah yang baik tidak selalu bergantung pada Bantuan Operasiona Sekolah (BOS). Maksudnya ketika dana BOS mencukupi, maka program sekolah dilaksanakan. Tapi jika dana BOS kurang maka program sekolah pun tidak jadi dilaksanakan. Sekolah dituntut untuk menyelenggarakan program sekolah berkulitas yang dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik. Harapannya adalah jangan samapai program kegiatan sekolah yang bagus terbentur dengan dana yang tidak cukup.

Sekolah diharapkan bisa mengadakan usahanya sendiri dengan tujuan untuk mencukupi biaya pendidikan. Dalam hal ini sekolah harus berbasis wirausaha, artinya ada usaha yang dilakukan sekolah guna meningkatkan pendapatannya. Pendapatan yang diperoleh dimaksudkan untuk mencukupi dana yang diperlukan untuk menyelenggarakan program sekolah yang berkualitas. Ataupun dana yang diperoleh bisa digunakan untuk membiayai kegiatan yang berguna untuk meningkatkan kompetensi guru dan peserta didik.

Salah satu usaha yang bisa dilakukan oleh sekolah untuk menghimpun dana adalah dengan membuka tabungan siswa. Siswa setiap harinya dianjurkan untuk menabung dan menyisihkan sebagian uang jajannya. Perlu kerjasama antara kepala sekolah dengan wali kelas untuk membiasakan siswa sadar menabung. Dana yang diperoleh dari tabungan siswa bisa dimanfaatkan sebagai modal awal yang bisa digunakan untuk usaha lainnya. Tentu saja tabungan siswa ini merupakan amanah dari siswa yang suatu hari nanti harus di kembalikan.

Description: D:\Karya Tulis\Artikel\New folder\IMG-20120130-00414.jpgDana yang terkumpul dari tabungan siswa bisa digunakan sebagai dana talangan, atau modal sehingga dananya bisa berkembang. Tabungan siswa ini bisa dimanfaatkan untuk modal dari usaha lainnya, dengan catatan tentu saja harus dikembalikan kepada yang berhak. Dengan adanya tabungan siswa artinya sekolah sudah melaksanakan dua hal penting. Pertama sekolah sudah mendidik siswanya untuk membiasakan hidup hemat dan menabung; kedua sekolah akan mempunyai dana yang bisa digunakan untuk kegiatan sekolah.

Selain membuka tabungan siswa, sekolah juga bisa membuka kantin atau warung untuk memenuhi kebutuhan siswa. Kantin ini diperuntukkan untuk siswa dan warga sekolah untuk membeli kebutuhannya, sehingga tidak perlu lagi siswa keluar dari lingkungan sekolah. Kantin harus bisa memenuhi berbagai macam kebutuhan warganya. Misalkan alat tulis, makanan ringan, minuman, peralatan sekolah, bahkan hal-hal yang pribadi seperti obat-obatan dan pembalut wanita.

Description: D:\Karya Tulis\Artikel\New folder\IMG-20120130-00415.jpgKantin yang baik adalah kantin yang bisa memenuhi semua kebutuhan pelanggannya dan selalu menyediakan makanan dan minuman yang sehat. Bayangkan jika setiap siswa mengeluarkan uang jajannya setiap hari di kantin yang dikelola sekolah, maka keuntungan yang diperoleh sekolah pun bertambah banyak. Sekolah bisa membuka kantin kejujuran yang didalamnya menanamkan sifat jujur pada siswanya. Kantin kejujuran bersifat self service maksudnya siswa melayani dirinya sendiri untuk berbelanja di kantin tersebut. Siswa memilih barang yang akan dibelinya sendiri, bayar sendiri bahkan mengambil kembaliannya sendiri. Dua keuntungan yang diperoleh sekaligus dari kantin kejujuran yang dikelola sekolah. Pertama menanamkan sifat jujur pada siswa sejak dini, hal ini sesuai dengan program pemerintah dengan basis karakter bangsa. Kedua sekolah 100% memperoleh keuntungan dari penjualan di kantin kejujuran tersebut.

Wartel sekolah bisa dibuka juga untuk persiapan menghadapi Permendikbud No.60 Tahun 2011 tentang Larangan Pungutan Biaya Pendidikan. Sekolah bisa memperoleh dana tambahan dari hasil keuntungan wartel yang diperuntukan bagi siswa. Pada zaman sekarang ini telepon sudah menjadi kebutuhan banyak orang. Siswa minta jemput orang tuanya dengan cara menelpon, atau siswa minta dibawakan barang yang ketinggalan melalui telepon. Keuntungan dari wartel sekolah ini memang kalah dibanding dengan keuntungan yang diperoleh dari kantin. Namun hal ini bisa dijadikan tambahan dana yang diperoleh sekolah.

Description: D:\Karya Tulis\Artikel\Permendikbud\IMG-20120130-00418.jpgWartel sekolah tidak seperti wartel pada umumnya, dimana wartel sekolah ini tidak mempunyai mesin tagihan. Jadi siswa diperbolehkan untuk menelepon, kemudian pembayaran dilakukan dengan memasukan uang ke tempat yang di sediakan. Tidak ada penjaga di wartel sekolah ini, sehingga lagi-lagi self service. Di sisni siswa dididik untuk menjadi individu yang jujur dan bertanggungjawab. Dengan adanya wartel sekolah ini membantu siswa untuk berkomunikasi dengan orang tua di rumah. Sehingga siswa tidak perlu repot-repot membawa handphone ke sekolah. Hal ini bisa menghindari kecemburuan sosial serta tindak kejahatan. Tidak ada lagi cerita siswa hilang handphone di sekolah, jika semua siswa tidak diperkenankan membawa alat komunikasi tersebut. Lebih penting lagi tidak ada siswa bermain handphone ketika pembelajaran berlangsung.

Ketika istrirahat atau waktu luang siswa ingin menikmati sesuatu yang bervariasi. Siswa akan bosan dengan makanan atau minuman yang ada di kantin, oleh karena itu sekolah harus menyediakan menu bervariasi untuk siswa. Cara menyiasatinya sekolah bekerjasama dengan pedagang-pedagang untuk berjualan di lingkungan sekolah. Sekolah bisa menyediakan tempat bagi para pedagang untuk menjajakan dagangannya. Sehingga terjadi simbiosis mutualisme, pedagang berkesempatan untuk menjual dagangannya dan sekolah bisa memfasilitasi keinginan siswanya. Hal ini bisa dijadikan usaha bagi pihak sekolah untuk menyediakan tempat berjualan untuk pedagng tentunya dengan ada biaya sewa.

Description: D:\Karya Tulis\Artikel\Permendikbud\IMG-20120130-00420.jpgSekolah dapat memperoleh dana tambahan dengan menyediakan tempat berjualan untuk para pedagang. Harus ada kesepakatan dari awal tentang sewa tempat antara sekolah dengan pedagang. Dengan adanya pedagang yang masuk lingkungan sekolah artinya menu makanan dan minuman makin bervariasi. Dan artinya sumber pendapatan untuk sekolah betambah lagi. Satu hal yang tidak boleh dilupakan mengenai kebersihan lingkungan. Sekolah bersama pedagang dan siswa harus membiasakan disiplin. Sekolah harus tegas agar para pedagang dan siswa menjaga kebersihan lingkungan sekolah, salah satu caranya dengan membuang sampah pada tempatnya.

Pihak sekolah bisa bekerjasama dengan pihak luar untuk menyelenggarakan proses pendidikan. Sehingga terjalin suatu jaringan yang berbentuk sebuah kerjasama yang menguntungkan kedua belah pihak. Salah satunya sekolah bisa bekerjasama dengan perusahaan-perusahaan besar yang peduli pendidikan. Di sebagian perusahaan biasanya ada dana khusus untuk bantuan pendidikan di sekolah. Sekolah bisa memanfaatkannya dengan mengajukan proposal kerjasama dengan perusahaan tersebut. Diperlukan orang yang khusus mengatur kerjasama antara sekolah dengan perusahaan-perusahaan. Biasanya yang mengurusi semuanya adalah wakil kepala sekolah urusan Hubungan Masyarakat (Humas).

Sekolah bisa memanfaatkan kerjasama ini untuk membantu biaya pendidikan. Setidaknya untuk membantu sarana dan prasarana sekolah agar lebih berkembang dan lengkap. Sekolah bisa bekerjasama dengan perusahaan-perusahaan, contoh kecilnya sekolah bisa dibuatkan mading. Bisa juga sekolah minta bantuan perusahaan-perusahaan untuk memperbaiki lapangan basketnya. Sehingga dana BOS yang diperoleh dari Pemerintah bisa dihemat dengan menggunakan dana yang diperoleh dari perusahaan-perusahaan. Sekolah menjadi bagus dan berstandar Nasional jika fasilitas di sekolah tersebut lengkap dan terawat. Oleh karena itu Sekolah harus bisa menjalin kerjasama dengan Perusahaan supaya sarana dan prasarana sekolah menjadi lengkap.

Banyak perusahaan peduli pendidikan yang fokus untuk menambah sarana dan prasaran sekolah. Ada juga perusahaan yang menyediakan beaiswa bagi siswa berprestasi dan atau siswa kurang mampu. Sekolah harus bisa meraih perusahaan-perusahaan yang menyediakan beasiswa, sehingga siswa kurang mampu masih bisa bersekolah. Pihak sekolah tidak dipusingkan lagi dengan biaya pendidikan untuk siswa kurang mampu, karena sudah terbantu dengan beasiswa yang disedikan perusahaan.

Menjalin kerjasama dengan perusahaan-perusahaan sangat perlu dilakukan oleh sekolah, karena bisa jadi menambah sumber dana sekolah. Selain dengan perusahaan-perusahaan yang peduli pendidikan, sekolah dianjurkan untuk bekerjasama dengan bimbingan belajar. Hal ini berkenaan dengan penilaian hasil belajar peserta didik, dan pemberian motivasi. Sekolah tidak boleh melakukan pungutan yang dikaitkan dengan penilaian hasil belajar peserta didik dan kelulusan peserta didik.

Setidaknya sekolah tidak perlu repot mengeluarkan biaya besar untuk mengadakan suatu ujian. Cukup kerjasama dengan pihak bimbingan belajar, sekolah bisa menghemat pengeluaran. Bentuk kerjasama tersebut bisa berupa penyediaan Lembar Jawab Komputer (LJK); pemeriksaan hasil jawaban siswa; analisis butir soal. Sehingga sekolah tidak memerlukan dana untuk itu, dan sekolah diuntungkan karena pengerjaan pemeriksaan ujian lebih cepat. Dana BOS yang didapat pemerintah sekali lagi bisa dihemat, jika sekolah bisa bekerjasama dengan bimbingan belajar.

Masih banyak lagi cara yang bisa dilakukan sekolah sebagai strategi menghadapi Permendikbud No.60 Tahun 2011 tentang Larangan Pungutan Biaya Pendidikan. Intinya bagaimanapun caranya sekolah harus bisa mandiri dan terus menjalankan program sekolah, meskipun ada aturan baru. Sehingga diharapkan dengan adanya aturan ini sekolah semakin siap dan kualitas pendidikannya semakin meningkat. Sekolah adalah institusi yang bertanggung jawab untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk karakter anak bangsa.