Berdasarkan Undang-Undang Republik
Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan
bahwa dalam rangka pengendalian mutu pendidikan secara nasional dilakukan evaluasi
sebagai bentuk akuntabilitas penyelenggara pendidikan kepada pihak-pihak yang
berkepentingan. Dalam hal ini sekolah harus mengadakan Evaluasi hasil belajar
siswanya, baik dalam skala sekolah ataupun skala Nasional.
Dalam Skala Nasional disebutlah Ujian
Nasional (UN) yang pelaksanaannya serempak di berbagai daerah di Indonesia. Ujian
Nasional (UN) adalah sistem evaluasi standar pendidikan dasar dan menengah
secara nasional dan persamaan mutu tingkat pendidikan antar daerah yang
dilakukan oleh Pusat Penilaian Pendidikan. Pihak sekolah mempersiapkan siswanya
untuk menghadapi UN dengan diadakannya Pemantapan dan try out untuk mengukur
kemampuan siswa (id.wikipedia.org).
Dalam sosialisasi penyeenggaraan
Ujian Nasional (UN)oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia telah ditetapkan jadwal UN untuk
setiap satuan Pendidikan. Untuk tingkat satuan pendidikan SMA dan MA tanggal 16 – 19 April 2012. Untuk tingkat satuan
pendidikan SMK dan SMALB tanggal 16 – 18 April 2012. Untuk tingkat satuan
pendidikan SMP, MTs dan SMPLB tanggal 23 – 26 April 2012. Dan untuk tingkat
satuan pendidikan SD, MI, SDLB tanggal 7 – 9 Mei 2012.
Ujian Nasional (UN) diperuntukkan
untuk kelas 6 SD sederajat, 9 SMP sederajat, 12 SMA sederajat. Bagaiman kelas
lainnya di bawah kelas yang melaksanakan Ujian Naional (UN)? Mau tidak mau
pihak sekolah harus meliburkan semua siswa yang tidak melaksanakan UN. Tidak main-main liburnya sampai 4 hari,
padahal sebelumnya siswa tersebut juga telah diliburkan karena ada kegiatan
Ujian Sekolah (US). Pihak sekolah dalam hal ini guru harus memikirkan bagaimana
siswa selama liburan masih tetap belajar?
Guru dituntut untuk kreatif
bagaimana membelajarkan siswanya selama liburan berlangsung? Hal ini dimaksudkan agar siswa tidak berlarut
dalam liburannya sehingga melupakan pelajaran sama sekali. Atau menghindari siswa mengisi liburannya
dengan kegiatan negatif yang tidak ada gunanya dan cenderung merugikan.
Orientasi siswa zaman sekarang untuk mengisi waktu senggang atau waktu liburan
diisi dengan permainan elektronik atau online
seharian di internet.
Dengan orientasi siswa yang
cenderung menghabiskan waktunya online
di internet, guru harus bisa memanfaatkan keadaan siswa yang seperti ini. Tidak
ada salahnya guru mengupload bahan
ajarnya ke internet, sehingga siswa bisa belajar melalui internet. Pembelajaran
melauli internet ini sering disebut dengan istilah e-learning. Dengan adanya bahan ajar di internet diharapkan
perhatian siswa tidak hanya tertuju pada permainan online dan social media
saja tapi internet bisa dimanfaatkan untuk belajar.
e-learning
adalah salah satu solusi alternatif untuk mengisi liburan siswa agar tetap
beajar.e-learning lebih luas adalah
pembelajaran yang menggunakan alat-alat elektronik. Makna sempit e-learning adalah belajar dengan
menggunakan media internet. Biasanya untuk membangun e-learning di internet guru membutuhkan konsultan dan harus
membayar mahal. Selain itu setiap bulannya jika guru mempunyai website sendiri
harus bayar biaya bulanan. Belum lagi guru dipusingkan bagaimana mengisi content pembelajaran pada website tersebut.
Sebetulnya untuk membuat e-learning sederhana guru tidak harus
menyewa jasa konsultan, dan guru tidak harus membayar biaya bulanan untuk website. Di internet banyak aplikasi
yang bisa dimanfaatkan oleh guru untuk dijadikan e-learning secara gratis. Mulai dari blog yang menyerupai website,
sampai facebook yang biasa digunakan siswa sehari-hari. Untuk blog mungkin guru masih bingung cara
penggunaannya, tapi facebook sudah sangat memasyarakat di kalangan guru dan
siswa bahkan orang tua siswa.
Menurut data dari socialbakers.com
pengguna facebook di Indonesia mencapai 43,06 juta . Indonesia adalah pengguna
facebook terbesar ketiga setelah Amerika Serikat dan India. Paling banyak
pengguna facebook di Indonesia adalah usia 23 tahun ke bawah atau usia
pelajar. Hal ini bisa menjadi keuntungan
besar jika guru bisa memanfaatkan facebook sebagai media untuk belajar. Usia
anak SD sampai SMA di Kota Bandung hampir semua memiliki facebook.
Untuk membuat e-learning di internet tidak harus membayar mahal menyewa konsultan
untuk membeli jasanya. Dan untuk membuat content
e-learning di internet guru tidak dipusingkan dengan bahasa pemograman yang
luar biasa pusing. Guru bisa memanfaatkan facebook untuk membuat e-learning sebagai media untuk belajar
siswa. Facebook adalah aplikasi gratis yang bisa dimanfaatkan guru untuk
membuat pembelajaran secara digital.
Sekarang ini hanya diperlukan
kemauan untuk belajar bagaimana membuat pembelajaran di internet. Sudah banyak
aplikasi di internet yang bisa dimanfaatkan seorang guru untuk membuat e-learning secara gratis. Tidak ada
alasan lagi seorang guru tidak mengenal internet, tidak di temukan lagi seorang
guru yang gagap teknologi. Jika ada kemauan disitu ada jalan, siapa yang
bersungguh-sungguh maka dialah yang berhasil.
Ayo guru Indonesia cerdaskanlah
kehidupan Bangsa. Jadilah guru kreatif yang tidak hanya mengajar dengan kapur
dan papan tulis hitam. Banyak media yang bisa dimanfaatkan guru untuk
mengadakan pembelajaran, salah satunya e-learning.
Mudah-mudahan dengan adanya kemauan dari guru untuk membuat e-learning, pembelajaran menjadi lebih
bervariasi. Dan sekali lagi e-learning
adalah salah satu solusi alternatif pengisi liburan ujian Nasional (UN).